Rabu, 30 November 2011

FILM


FILM

Perfilman Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun 1980-an, ketika film Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal. Tapi perfilman yang ada di Indonesia akhir-akhir ini semakin memburuk, karena makna dari film tersebut benar-benar tidak ada. Banyak sekali film-film yang kurang bermutu, yang dibuat hanya untuk mencari sensasi dan kesenangan semata. Apalagi untuk film-film horor Indonesia yang selalu dibumbui adegan seks, genre filmnya horor tapi kok kebanyakan adegan-adegan hot nya ?  karena pengaruh krisis dalam segala bidang yang terjadi di Indonesia. Maka dibuatlah film yang penuh sensasional, Itu menunjukan bahwa sistem perfilman kita sangat rapuh, jadi begitu ada krisis muncul, film seperti untuk menarik perhatian. Dengan strategi pasar agar terus diminati oleh penontonnya, tidak heran jika banyak sutradara yang membuat cerita mengenai film esek-esek  dengan tidak memikirkan kualitas sehingga film tidak bermutu. Jarang sekali film-film bermutu yang muncul belakangan ini. Malah semakin banyaknya film-film luar yang bermutu masuk ke Indonesia, dan bisa dibilang orang Indonesia sekarang lebih suka untuk menonton film luar tersebut, daripada harus menonton film-film produksi sendiri yang tidak jelas. 

Film Indonesia yang ada di bioskop sekarang, 2 minggu kemudian pun sudah ditayangkan di televisi-televisi kesayangan anda, bahkan ada yang sebelum di tayangkan di bioskop dvd bajakannya sudah terjual dimana-mana, bagaimana kita tidak malas untuk menonton film buatan negeri sendiri kalau begitu adanya. Semakin luasnya pembajakan di Indonesia sangat berpengaruh, dengan harga murah, lebih dari setengah harga biaya yang dikeluarkan kita dapat menonton film yang sama seperti yang sedang ditayangkan di bioskop, bahkan bisa lebih santai menontonnya daripada di bioskop, pembajakan yang meraja lela akhir-akhir ini pun tidak pernah diperhatikan , malah kenyataanya semakin buka-bukaan dengan yang namanya pembajakan, walau waktu itu sempat di isyu kan bahwa film-film luar negeri tidak boleh ditayangkan di bioskop Indonesia. Mungkin itu salah satu agar film Indonesia bisa laku, dan bisa membuat keuntungan tersendiri dari si pembuat film (produser), tapi apakah benar-benar film yang bermutu yang dibuat dan ditayangkan dalam bioskop itu sendiri ?  di beberapa bioskop yang kurang diminati terkadang film-filmnya tidak up to date, entah telat penayangannya atau bagaimana, sehingga hanya film-film yang tidak jelas saja yang di tanyangkan di bioskop tersebut. Mengapa penyebaran penayangan di seluruh bioskop berbeda-beda ? kenapa tidak di samaratakan penayangannya ?? seharusnya pemerintah juga mau ikut adil dalam permasalahan ini, karena masalah ini bisa mengangkat nama budaya Indonesia sendiri. Melalui film, seni dan budaya Indonesia dapat dikenal lebih luas, termasuk keindahan alam Indonesia



Memang membuat film itu tidaklah mudah, banyak sekali rintangan yang harus dihadapi dari yang perlengkapan, waktu, situasi , dan kondisinya, dari para kru-kru masing-masing team dalam melaksanakan tugasnya. Sedikit bercerita ketika saya mendapat tugas dari sekolah untuk membuat film berdurasi pendek. Dari yang mulai mencari waktu untuk membuatnya, membagi tugas dan peranan dalam pembuatan film, menentukan judul dan jalan ceritanya, sampai menentukan lokasi untuk pengambilan gambarnya. Ketika waktu sudah ditentukan berangkatlah saya dan team ke daerah Bogor, selama kurang lebih seminggu saya dan team saya melakukan pengambilan gambar, kebetulan disana ada kami tinggal dirumah salah satu team, jadi sedikit meringankan beban pengeluaran. Pembuatan film ternyata tidak semudah yang saya kira, karena harus dilakukan berulang kali untuk mendapatkan hasil yang bagus. Adanya kendala karena keterlambatan team yang susah diajak on time. Adanya  gambar yang salah, menjadikan kami harus kembali lagi ke bogor untuk melakukan pengambilan ulang. Pemikiran ide kreatif yang harus berjalan , karena tanpa ide kreatif membuat film menjadi tidak menarik. Pengeditan film yang memakan deadline. Karena ada beberapa adegan yang beda dari sekenario maka sekenario dirapihkan lagi. Dan semua dari yang terpenting adalah 
kekompakan antara team.


Saat ini dapat dikatakan dunia perfilman Indonesia tengah menggeliat bangun. Masyarakat Indonesia mulai mengganggap film Indonesia sebagai sebuah pilihan di samping film-film Hollywood. Walaupun variasi genre filmnya masih sangat terbatas, tetapi arah menuju ke sana telah terlihat. Pada suatu saat nanti mungkin perfilman indonesia dapat seperti perfilman Amerika. Semua itu tergantung dari sikap dan wawasan perindustrian film, produser dan pemerintah yang menanganinnya dengan serius , sehingga tidak ada lagi film- film Indonesia yang tidak berkualitas. Dan menjadikan Indonesia melesat karena karya perfilmannya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;