Jumat, 02 November 2012

Teori Organisasi Umum 2



Pengertian Kepemimpinan dan Perkembangan Teori Kepemimpinan


Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi , memberi contoh, serta member motivasi kepada orang lain, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi dan mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Kepemimpinan merupakan faktor yang penting dalam suatu organisasi , tugas utama seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang positif dalam usaha mencapai tujuan. 
  1. Teori Sifat Kepemimpinan Dimulai dengan memusatkan pada pemimpin itu sendiri, kepemimpinan berhubungan dengan kualitas individu bukan fungsi situasi teknologi atau masyarakat. Teori ini mengemukakan bahwa efektivitas kepemimpinan sangat tergantung pada kehebatan karakter pemimpin. “Trait” atau sifat-sifat yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik dan kemampuan social. Keith Davis membagi empat cirri utama kesuksesan seorang pemimpin:
                ·        
    Kecerdasan

                ·        
    Kedewasaan social dan hubungan social luas
                ·        
    Motivasi diri dan dorongan berprestasi
                ·        
     Sikap-sikap hubungan manusiawi
  2. Teori Kelompok
    Dikembangkan atas dasar ilmu psikologi social, teori ini berpendapat untuk mencapai tujuan harus ada pertukaran positif antara atasan dan bawahan
  3. .Teori Situasional
    Pendekatan kedua teori diatas kurang menyeluruh oleh sebab itu  teori dialihkan pada aspek situasional kepemimpinan.
    Seorang pemimpin yang efektif dalam teori ini harus bisa memahami dinamika situasi dan menyesuaikan kemampuannya dengan dinamika situasi yang ada. Empat dimensi situasi yakni kemampuan manajerial, karakter organisasi, karakter pekerjaan dan karakter pekerja. Keempatnya secara dinamis akan memberikan pengaruh terhadap efektivitas kepemimpinan seorang. Fred Fiedleer mengajukan sebuah model dasar situasional dikenal dengan “Contingency model of leadership effectiveness”. Menggambarkan situasi yang menguntungkan dengan tiga dimensi empiric:
                -      
    Hubungan pimpinan anggota
                -     
    Tingkat dan Struktur tugas                          
                -    Posisi kekuasaan
  4. Teori Path-Goal
     Teori ini menganalisa  pengaruh kepemimpinan terutama perilaku terhadap motivasi bawahan, kepuasaan dan pelaksanaan kerja. Teori Path-Goal sebagai salah satu pendekatan dalam kepemimpinan masih termasuk ke dalam kategori Pendekatan Kontijensi. Teori ini dikembangkan oleh Robert J. House serta Robert J. House and Gary Dessler.
    Teori ini mengajukan pendapat bahwa kinerja bawahan dipengaruhi oleh sejauh mana manajer mampu memuaskan harapan-harapan mereka. Teori Path-Goal menganggap bawahan memandang perilaku pemimpin sebagai pengaruh yang mampu memotivasi diri mereka, yang berarti:
       - Kepuasan atas kebutuhan mereka bergantung atas kinerja efektif ,dan
       - Arahan, bimbingan, pelatihan, dan dukungan yang diperlukan.
TIPE , GAYA , DAN PERILAKU PEMIMPIN 

1.      Tipe Pemimpin Otokratis  
      Tipe pemimpin ini beranggapan bahwa pemimpin adalah suatu hak. 
      Ciri-ciri pemimpin tipe seperti ini adalah sebagai berikut :

  • Menganggap bahwa sebuah organisasi adalah milik pribadi  
  • Mencampur adukkan urusan pribadi dan politik. 
  • Menganggap bawahan adalah sebagai sebuah alat semata. 
  • Tidak mau menerima kritik, saran dan  pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah  yang paling benar. 
  • Selalu bergantung pada kekuasaan yang dimiliki.
  • Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur memaksa dan mengancam.
2. Tipe Kepemimpinan Militeristis  
    Tidak semua tipe pemimpin ini selalu menerapkan sistem militer seperti pada organisasi  militre. Tergantung
    kepada sebuah organisasi yang dipimpin. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis memiliki sifat-sifat 
    sebagai  berikut : 
  • Ketika memerintah bawahan tujuan utama dijadikan sebuah alat perintah,
  • Ketika memerintah bawahan seringkali menggunakan pangkat dan jabatannya. 
  • Senang akan formalitas yang berlebihan 
  • Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan 
  • Tidak ingin menerima kritik dari bawahan 
  • Menyukai kegiatan upacara-upacara dalam segala hal
3.  Tipe Kepemimpinan Karismatis   
   Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa seorang pemimin
   memiliki karisma. Tipe pemimpin seperti ini memiliki daya tarik sendiri sehingga memiliki banyak pengikut
   yang setia. Kebanyakan orang lebih senang memilih tipe pemimpin ini, karena dianggap dapat
   mengendalikan setiap elemen dan anggota sebuah organisasi dengan baik dengan menggunakan karisma
   yang dimilikinya.

4. Tipe Kepemimpinan Demokratis
    Tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan
    individu.

    Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut: 
  • Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia. 
  • Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi. 
  • Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya. 
  • Mentolerir bawahan yang membuat  kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan. 
  • Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
  • Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya. 
  •  Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya. Ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda:

a. Otokrasi,mempunyai ciri-ciri:
  •   Kebijjaksanaan dilakukan oleh pemimpin
  •   Teknik dan langkah di dikte oleh atasan 
  • Pemimpin biasanya mendikte tugas setiap anggotanya. 
  • Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap setiap anggota
b.   Demokratis, mempunyai ciri-ciri:
  • Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pimpinan.
  • Kegiatan-kegiatan didiskusikan langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan untuk petunjuk-petunjuk teknis pemimpin mengarahkan dua atau alternative prosedur yang dapat dipilih
  •  Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok
  •  Pemimpin adalah obyektif atau “fact minded”.
c. Laissez Faire, mempunyai cirri-ciri: 
  •   Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pimpinan.
  •   Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pimpinan yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat ditanya.
  •   Sama sekali tidak ada partisipasi dari pimpinan dalam penentuan tugas
  •  Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota.
Pemimpin harus mempunyai beberapa perilaku sebagai pemimpin yang baik :

Pemimpin yang Direktif
Pemimpin yang memberitahu kepada para pengikut mengenai apa yang diharapkan dari mereka, menentukan pekerjaan yang harus diselesaikan, memberikan bimbingan khusus terkait dengan cara menyelesaikan berbagai tugas tersebut.

Pemimpin yang Suportif
Pemimpin yang ramah dan memperhatikan kebutuhan para pengikutnya

Pemimpin yang Partisipatif
Pemimpin yang melakukan perundingan dengan para pengikutnya dan menggunakan saran-saran mereka sebelum mengambil suatu keputusan

Pemimpin yang Berorientasi Pencapaian
Pemimpin yang menetapkan tujuan-tujuan dan mengharapkan para pengikutnya untuk bekerja dengan sangat baik.


BEBERAPA NAMA - NAMA TOKOH YANG BERHASIL MEMIMPIN DI BIDANG USAHANYA : 

1. B.J HABIBIE
  Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung., Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. 

Baca selengkapanya : http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-bj-habibie.html





2. Chairul Tanjung

Chairul Tanjung lahir di Jakarta, 16 Juni 1962, dilahirkan di Jakarta. Dia merupakan adalah pengusaha asal Indonesia. Namanya dikenal luas sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group, Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia
Baca Selengkapnya : http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/09/biografi-chairul-tanjung-konglomerat.html

3. R.A Kartini

Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah. Membaca menjadi kegemarannya  Baca Selengkapnya : http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-ra-kartini.html





0 komentar:

Posting Komentar

 
;