Jumat, 20 April 2012

Backpackers




Pengalaman menjadi backpacker ,waktu itu saya dan teman-teman saya merencanakan untuk berlibur ke kota Yogyakarta rencana itu sebenarnya dadakan karena tiba-tiba ada libur seminggu dari sekolah ,seminggu sebelum libur itu teman saya pun mengusulkan untuk pergi ke Yogya. Jadi masih ada waktu seminggu untuk mengumpulkan uang walaupun hasilnya pun ya gak banyak-banyak banget paling gak cukup untuk ongkos pulang pergi ,makan, dan menyewa penginapan. Hari H pun kita berangkat naik kereta ekonomi progo ,sempet takut buat naik kereta ekonomi seperti itu apalagi untuk perjalanan jauh udah kebayang yang imagenya kereta ekonomi itu sumpek, bau, panas, banyak penjajah makanan, apalagi minimnya tingkat keamanan yang menjadikan kami untuk ekstra hati-hati dan waspada. Akhirnya dengan penuh keberanian kami pun menaiki kereta tersebut dengan barang bawaan yang simple, dan tiket kereta yang sudah ditangan, kami membeli tiket 3 hari sebelum keberangkatan ini bertujuan agar kami dapat tempat duduk, karena biasanya kalau membeli tiket pada hari itu juga ketika berangkat bisa-bisa gak dapet tempat duduk, haduuuh udah ngebayangin bagaimana orang-orang yang gak punya tiket duduk tergeleletak di bawah lantai, tidur pun gak tenang gara-gara penjajah makanan yang suka bulak-balik gerbong. Ketika kereta tiba di stasiun kami pun memasuki gerbong sesuai tiket yang kita dapatkan ,mencari-cari kursi sesuai dengan tiket. Akhirnya kami pun mendapat tempat duduk rasanya lega jika kita sudah mendapatkan tempat duduk sesuai tiket, tapi jangan heran jika ketika kita dapati kursi kita sudah ada yang menempati, kita bisa memintanya dengan sopan sambil menunjukkan tiket yang kita punya biasanya orang tersebut langsung bangun dari duduknya dan mempersilahkan kita untuk duduk dibangku yang sudah seharusnya kita tempati. Kita juga harus bergerak cepat jika mau masuk kedalam gerbong kereta buat jaga-jaga kalau kereta tersebut tidak berhenti lama di stasiun. 

Kenyataannya di dalam kereta ekonomi ya memang seperti yang digambarkan pada umumnya tapi ternyata gak seburuk sama yang saya alami waktu itu, memang semua jauh dari yang namanya nyaman tapi kalau dibikin enjoy semua gak bakal kerasa , waktu dikereta pun gak begitu terasa lama apalagi kalau kita pergi ramai-rami sama teman-teman kita ,didalam kereta banyak kejadian lucunya mulai dari kita yang lihatin para pedagang yang unik-unik ketemu orang-orang jawa yang pada merantau ke Jakarta sampai ada yang cerita tentang kehidupannya sama kita waah beneran jadi nambah pengetahuan ternyata dari minimnya keamanan disana masih banyak sekali orang-orang yang baik, yang mau berbagi. Ketika malam tiba dan sudah mulai larut rasa ngantuk pun muncul, mencoba untuk tidur tapi ya begitulah cuma bisa tidur semerem-meremnya gak bisa tertidur pulas ,ya kita tidur pun ganti-gantian buat kemanan bersama.


Dari malam sampai ketemu pagi barulah kita sampai di kota Yogyakarta tepatnya di stasiun Lempuyangan. Akhirnya sampai juga setelah bermalam di kereta, bersenda gurau, bersumpek-sumpekan, muka yang kucel-kucel terlihat. Setelah mencuci muka kami pun keluar stasiun dan melanjutkan mecari penginapan, yaaa penginapan yang super duper murah karena budget yang minim. Setelah kami jalan ,muter-muter sekitar jalan malioboro akhirnya kami mendapat penginapan yang cocok. Cocok dihati dan tentunya cocok di harga. Tepatnya pas banget di jalan malioboro nya, tinggal masuk gang dikit ketemu deh penginapannya dan itu membuat kami jadi gampang buat kemana-mana karena pas di malioboro yang merupakan jantung kota Yogyakarta untuk harganya juga lumayan sehari 60rb untuk satu kamar besar yang isinya bisa menampung 6 orang sekaligus ,60rb dibagi 6 berarti semalam cuma mengeluarkan duit 10rb saja untuk penginapan. Kalau masalah fasilitas ya gak usah ditanya namanya juga penginapan murah atau biasa disebut dengan wisma, hanya ada telivisi kecil dan kamar mandi di dalam itu yang kita cari yang penting kamar mandi didalam, bangunannya pun tampaknya seperti bangunan tua yang penting kita nyaman disana karena bisa dibilang bersih. 

Untuk masalah makan juga gak terlalu pusing karena harga makanan disana juga murah-murah, banyak angkringan kalau malam-malam disana itu cara hematnya. Kalau untuk berpergian ke tempat-tempat yang kita ingin kunjungi seperti keraton, taman sari ,dsbnya kita bisa menggunakan andong atau becak bisa ditawar dengan harga murah. atau ingin ke alun-alun utara biasanya ramai kalau malam kita bisa jalan kaki kesana gak akan terasa lelahnya kalau kita bawa senang. Paling asyik kalau malam ke malioboro disana ramai sekali sambil berjalan kaki menyusuri jalan malioboro wah di jalan itu juga banyak sekali tempat-tempat bersejarahnya sekalian kita jalan sekalian juga kita mengenal sejarah. Untuk oleh-olehnya pun harganya murah-murah, pernah waktu itu teman saya mau membeli gelang dan waktu itu sedang heboh-hebohnya sama cubic entah kenapa tiba-tiba temen saya nyeletuk bilang ke abang-abang jualannya dan bilang “ wah saya bisa nih bang” dan abang-abangnya pun langung jawab “ bisa ? wah coba dong ajarin nanti saya kasih gratis deh gelangnya” dan benar saja ketika teman saya sudah mengajari abangnya dia pun diberi gelang gratis wah lumayan sekali. Selain itu harga-harga barang disini bisa ditawar sangat murah, asal tau triknya dan bisa menawar pasti dapat barang yang kita inginkan dengan harga yang murah. Sepertinya tidak salah nih saya dan teman-teman saya berlibur ke jogja dengan ongkos yang pas-pas an, karena disana serba murah asal kita bener hemat dan gak lapar mata buat beli ini itu, yang ada dengan uang yang pas-pas an gak akan bisa pulang ke Jakarta.


Walaupun bukan backpacker yang sebenarnya tetapi dengan pergi keluar kota dengan uang yang pas-pas an dan bertahan hidup disana dan balik lagi ke kota asal itu rasanya hebat. Apalagi tanpa adanya campur tangan orangtua yang memberikan biaya untuk pergi, semuanya pasti dengan persiapan yang matang walau duitnya tidak matang.
Ternyata untuk jadi backpacker bukan merupakan suatu hal yang buruk, malah itu adalah hal yang menyenangkan. Bisa menambah pengetahuan dan pengalaman, membuat kita bisa memanage duit yang pas-pas an sedemikian rupa supaya bisa bertahan disana dan bisa pulang lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;